Asianpoker88.com Agen Poker Online Terpercaya Indonesia Dengan Uang Sungguhan

Kamis, 27 Oktober 2016

Kenapa Media Sosial Lebih Ramai Dari Pada Dunia Nyata Yah ?


LifeStyle - Tiap-tiap ada gosip besar yang tengah bergulir, termasuk juga Demo 4 November, kita bakal merasakan kondisi di sosial media lebih ramai dari pada didunia riil.

Kenapa hal semacam ini berlangsung? Menyikapi pertanyaan itu, ahli sosial media Nukman Luthfie menilainya hal semacam ini suatu hal yang normal.

" Memanglah demikian di mana-mana. Telah banyak penelitian yang mengatakan, tensi kemarahan di sosial media lebih tinggi dari pada didunia off line, " kata Nukman yang Tekno Liputan6. com hubungi, Jumat (4/11/2016) di Jakarta.

Pria yang mempunyai kian lebih 170 ribu pengikut di Twitter dengan account @nukman ini menerangkan kalau saat seorang mengemukakan kemarahan di sosial media, orang itu terasa tak ada yang melihat.

" Lantaran kemarahannya di sampaikan di ruangan terbuka (sosial media, red.), orang terasa sendirian, terasa tak ada yang melihat. Jadi semuanya keluar, ramai. Walau sebenarnya bila di off line, (orang itu) diem. Sama kaya bila kita lagi geram. Bila di kamar sendirian, semua keluar. Namun bila diluar kamar, diem, " papar Nukman yang juga adalah CEO Jualio. com.

Lalu, Nukman menerangkan, hal semacam ini bukan sekedar berlangsung di Indonesia, namun juga di negara lain termasuk juga Amerika Serikat meskipun.

" Ini tidak cuma di Indonesia, di Amerika Serikat juga gitu. Pernah ada survey mengenai kenikmatan pemerintahan, satu survey on-line serta satunya lagi survey off line (wawancara segera, red.). Nyatanya, bila wawancara segera lebih kalem. Mengapa? Lantaran ungkapannya lebih termonitor. Lain sama wawancara on-line, " tuturnya.

Paling akhir, Nukman mencontohkan, saat Pilkada DKI Jakarta serta Pilpres terlebih dulu, dunia maya juga demikian ramai.

" Saat Pilkada DKI Jokowi-Foke, sama saat Pilpres Jokowi-Prabowo, dunia maya ramai tuh. Namun didunia riil, aman-aman saja. Mungkin saja semua telah tersalurkan melalui sosial media, " pungkas Nukman.

0 komentar:

Posting Komentar